Showing posts with label Penyakit & Kanker. Show all posts
Showing posts with label Penyakit & Kanker. Show all posts

Thursday, July 18, 2019

Vertigo: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

obat-vertigo-doktersehat

DokterSehat.Com – Sebagian besar kasus vertigo adalah jenis perifer, yaitu sensasi atau perasaan berputar yang biasanya disebabkan karena gangguan pada telinga bagian dalam. Jika Anda memiliki penyakit vertigo, Anda mungkin merasa diri seperti berputar. Simak penjelasan lengkap di bawah ini mengenai penyebab, gejala, diagnosis dan obat vertigo.

Apa Itu Vertigo?

Vertigo adalah sebuah keadaan di mana seseorang mengalami sensasi seolah sekelilingnya berputar. Apakah kondisi ini membutuhkan obat vertigo? Perlu diketahui bahwa vertigo bukanlah suatu penyakit yang berdiri sendiri, vertigo adalah gejala dari suatu penyakit.

Vertigo bisa berlangsung selama beberapa menit hingga jam tergantung tingkat keparahan. Apabila vertigo yang dialami cukup berat, hal itu berisiko membuat penderitanya kehilangan keseimbangan sehingga risiko terjatuh semakin tinggi.

Penyebab Vertigo

Pada dasarnya, penyebab vertigo dibagi menjadi dua yaitu vertigo sentral dan perifer. Dibanding vertigo sentral, vertigo perifer adalah yang paling sering terjadi. Berikut adalah penjelasan lengkap penyebab vertigo, di antaranya:

1.Vertigo perifer

Vertigo perifer adalah yang paling sering dialami oleh banyak orang. Penyebabnya karena terdapat gangguan telinga bagian dalam yang berfungsi mengatur keseimbangan tubuh. Selain perasaan melayang, peradangan yang terjadi di telinga bagian dalam atau karena adanya infeksi virus, akan menimbulkan rasa sakit dan pusing.

Beberapa penyebab vertigo paling umum, khususnya penyebab vertigo perifer adalah:

  • BPPV. BPPV merupakan singkatan dari benign paroxysmal positional vertigo. BPPV terjadi ketika partikel kalsium kecil (canalith) masuk di kanal-kanal telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam mengirimkan sinyal ke otak tentang kepala dan gerakan tubuh relatif terhadap gravitasi. Proses ini membantu tubuh menjaga keseimbangan. BPPV dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui dan mungkin terkait dengan usia. Penyebab vertigo ini cukup sering terjadi.
  • Penyakit Meniere. Ini adalah gangguan telinga bagian dalam yang diduga disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan di telinga. Hal ini dapat menyebabkan episode vertigo bersama dengan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
  • Neuritis vestibular atau labirintis. Ini adalah masalah telinga bagian dalam biasanya berhubungan dengan infeksi (biasanya virus). Infeksi menyebabkan peradangan pada telinga bagian dalam sekitar saraf yang penting untuk membantu keseimbangan rasa tubuh.

2. Vertigo sentral

Vertigo sentral terjadi akibat adanya masalah pada otak. Bagian otak yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit ini adalah cerebellum atau otak kecil.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab vertigo sentral, di antaranya:

  • Stroke. Sebuah kondisi penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak.
  • Konsumsi obat. beberapa jenis obat tertentu yang bisa menimbulkan efek samping vertigo.
  • Tumor otak. Penyakit ini menyerang cerebellum atau otak kecil, sehingga mengakibatkan gangguan koordinasi gerakan tubuh.
  • Migrain. Munculnya migrain atau sakit kepala sebelah ini disertai dengan rasa nyeri yang berdenyut dan sering dialami oleh orang mereka yang berusia muda. Migrain biasanya  dianggap sebagai salah satu penyebab umum dari penyakit ini.
  • Multiple sclerosis. Gangguan sinyal saraf yang terjadi di sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang) yang diakibatkan oleh kesalahan pada sistem kekebalan tubuh seseorang.
  • Neuroma akustik. Tumor jinak yang tumbuh pada saraf vestibular, yaitu sistem saraf yang menghubungkan telinga dengan otak. Sebagian besar kasus neuroma akustik terjadi karena kelainan genetik.

Gejala Vertigo

Perlu diketahui bahwa serangan vertigo bisa terjadi tiba-tiba dan bisa berlangsung lama atau singkat. Apabila Anda memiliki vertigo berat, gejala vertigo bisa berlangsung selama beberapa hari, sehingga menganggu aktivita Anda sehari-hari.

Gejala yang paling umum terjadi adalah sekeliling Anda terasa seperti berputar diiringi dengungan pada telinga. Dampaknya, rasa ingin muntah tak terhindarkan dan membuat Anda tidak kuat untuk berdiri.

Gejala lain yang mungkin menyertai vertigo adalah:

  • Gerakan mata yang abnormal atau menyentak (nystagmus).
  • Sakit kepala.
  • Berkeringat.
  • Sulit untuk konsentrasi.

Diagnosis Vertigo

Dokter dapat memisahkan pusing dari vertigo dengan mengajukan pertanyaan sederhana: “Apakah Anda merasakan kondisi lingkungan seperti berputar atau apakah Anda pusing?”. Jika di sekeliling Anda tampak berputar, bisa dipastikan Anda memiliki vertigo.

Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang riwayat medis termasuk riwayat migrain, infeksi telinga dalam, konsumsi obat-obat rutin dan cedera kepala yang pernah dialami.

Jika diperlukan, dokter dapat melakukan tahap pemeriksaan fisik lebih lanjut. Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat fungsi pendengaran, fungsi otak, dan gerak bola mata. Beberapa metode pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes head-thrust: Anda melihat hidung sendiri, dan ini akan membuat gerakan kepala cepat ke samping dan mencari gerakan mata yang benar.
  • Tes Romberg: Anda berdiri dengan kaki bersama-sama dan mata terbuka, lalu tutup mata Anda dan cobalah untuk menjaga keseimbangan.
  • Tes Fukuda-Unterberger: Anda diminta untuk berbaris di tempat dengan mata tertutup tanpa bersandar dari sisi ke sisi
  • Tes Dix-Hallpike: Saat berada di meja, Anda dengan cepat diturunkan dari posisi duduk ke posisi terlentang dengan kepala Anda mengarah ke kanan atau sedikit ke kiri. Seorang dokter akan melihat gerakan mata Anda untuk mempelajari lebih lanjut tentang vertigo Anda.

Selain beberapa tes yang sudah dijelaskan di atas, tes penunjang bisa dilakukan dokter seperti tes urine dan darah, MRI, CT scan dan foto rontgen.

Sementara itu, tanda-tanda peringatan komplikasi serius meliputi:

  • Vertigo yang muncul tiba-tiba tidak terpengaruh oleh perubahan posisi.
  • Vertigo yang berhubungan dengan tanda-tanda neurologis seperti kurangnya koordinasi otot yang parah atau kelemahan baru.
  • Vertigo yang berhubungan dengan tuli dan tidak ada riwayat penyakit Meniere.

Obat Vertigo

Obat vertigo tergantung pada apa yang menyebabkannya. Dalam banyak kasus, tanpa harus mencari vertigo obatnya apa, vertigo bisa hilang sendiri. Terjadinya kesembuhan tanpa obat vertigo ini dikarenakan otak mampu beradaptasi–setidaknya sebagian, dan dengan adanya perubahan telinga bagian dalam.

Bagi beberapa orang, obat vertigo yang dibutuhkan dapat termasuk:

1. Rehabilitasi vestibular

Ini adalah jenis terapi fisik yang bertujuan membantu memperkuat sistem vestibular. Fungsi dari sistem vestibular adalah untuk mengirim sinyal ke otak tentang kepala dan gerakan tubuh relatif terhadap gravitasi. Rehab vestibular mungkin disarankan jika Anda memiliki serangan berulang vertigo. Ini membantu melatih indra Anda untuk mengompensasi.

2. Manuver reposisi kanalit

Pedoman dari American Academy of Neurology merekomendasikan serangkaian gerakan khusus untuk kepala dan tubuh dalam rangka menangani BPPV. Gerakan yang dilakukan untuk memindahkan deposit kalsium keluar dari kanal ke dalam ruang telinga bagian dalam sehingga mereka dapat diserap oleh tubuh.

Anda mungkin akan memiliki gejala vertigo selama prosedur ketika kanalit bergerak. Seorang dokter atau ahli terapi fisik dapat memandu gerakan manuver ini.

3. Obat resep

Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan gejala seperti mual atau mabuk terkait dengan vertigo. Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, antibiotik atau steroid dapat mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan infeksi. Obat vertigo untuk penyakit Meniere, seperti diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.

Obat vertigo lainnya yang bisa Anda gunakan: Antihistamin, seperti betahistine. Benzodiazepine, seperti diazepam dan lorazepam. Anti-muntah, seperti metoclopramide.

4. Operasi

Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk vertigo. Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, operasi dapat membantu untuk meringankan vertigo.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Wednesday, July 17, 2019

Patah Tulang (Fraktur): Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

patah-tulang-doktersehat

DokterSehat.Com– Fraktur adalah patah tulang, yang dapat berkisar dari retakan tipis hingga patah. Patah tulang bisa melintang, memanjang di beberapa tempat, atau menjadi beberapa bagian. Biasanya, patah tulang terjadi ketika tulang dipengaruhi oleh kekuatan atau tekanan lebih. Jika Anda menduga mengalami patah tulang, segera dapatkan bantuan medis.

Fraktur adalah kondisi yang memiliki beberapa cara berbeda di mana tulang bisa patah; misalnya, patah tulang yang tidak merusak jaringan di sekitarnya atau merobek kulit yang dikenal sebagai fraktur tertutup. Di sisi lain, salah satu yang merusak kulit di sekitarnya dan menembus kulit dikenal sebagai fraktur kompon atau fraktur terbuka. Fraktur kompon biasanya lebih serius daripada fraktur sederhana, karena menurut definisi, patang tulang ini bisa menyebabkan terinfeksi.

Jenis Patah Tulang

Berikut ini berbagai jenis fraktur atau patah tulang untuk membedakan kondisinya, di antaranya:

1. Patah avulsi

Patah tulang jenis ini adalah cedera pada tulang di mana tendon atau ligamen melekat pada tulang. Ketika fraktur avulsi terjadi, tendon atau ligamen menarik sepotong tulang. Fraktur avulsion dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering terjadi di beberapa lokasi tertentu.

2. Fraktur kominutif

Adalah patah atau serpihan tulang menjadi lebih dari dua bagian. Karena kekuatan dan energi yang cukup dapat memecah tulang, jenis patah tulang ini terjadi setelah trauma seperti kecelakaan kendaraan.

3. Fraktur kompresi

Jenis fraktur ini biasanya terjadi pada tulang yang bertonjolan di tulang belakang. Sebagai contoh, bagian depan tulang belakang bisa rapuh karena osteoporosis.

4. Fraktur dislokasi

Cedera parah di mana fraktur dan sendi terkilir terjadi secara bersamaan. Biasanya, potongan tulang yang longgar tetap tersangkut di antara ujung-ujung tulang yang dislokasi dan mungkin harus diangkat melalui pembedahan sebelum dislokasi dapat diatasi.

5. Fractur greenstick

Sebagian tulang patah di satu sisi, tetapi tidak pecah sepenuhnya karena sisa tulang dapat membengkok. Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak, yang tulangnya lebih lembut dan lebih elastis.

6. Fraktur garis rambut

Fraktur garis rambut atau juga disebut fraktur stres, adalah retakan kecil atau memar parah di dalam tulang. Jenis fraktur ini paling sering terjadi pada atlet, terutama atlet olahraga yang mengharuskan lari dan lompat. orang yang menderita osteoporosis juga dapat mengalami fraktur garis rambut.

7. Fraktur impaksi

Ini mirip dengan fraktur kompresi, namun fraktur ini terjadi di dalam tulang yang sama. Ini merupakan fraktur tertutup yang terjadi ketika tekanan pada kedua ujung tulang, menyebabkannya terbelah menjadi dua bagian yang saling tertahan. Jenis fraktur ini biasanya terjadi pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dan jatuh.

8. Fraktur longitudinal

Jenis fraktur ini biasanya cukup panjang dan retakan sepanjang sumbu tulang. Karena fraktur ini selalu mengikuti sumbu tulang, dan biasanya merupakan fraktur yang tidak bergeser. Fraktur dapat dibagi menjadi dua atau lebih garis fraktur.

9. Fraktur oblik

Adalah patah tulang yang relatif umum di mana tulang patah secara diagonal ke sumbu panjang tulang. Fraktur oblik bervariasi dalam tingkat keparahannya, tergantung pada tulang apa yang terpengaruh dan seberapa besar patahnya. Fraktur miring cenderung terjadi pada tulang yang lebih panjang seperti tulang paha atau tibia.

10. Fraktur patologis

Ketika penyakit atau kondisi yang mendasari telah melemahkan tulang, mengakibatkan fraktur (patah tulang yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi dasar yang melemahkan tulang).

11. Fraktur spiral

Fraktur spiral ini juga dikenal sebagai fraktur torsi, merupakan jenis fraktur lengkap. Fraktur ini terjadi karena gaya rotasi atau terpelintir.

12. Fraktur stres

Adalah patah kecil pada tulang. Retakan tipis muncul karena tekanan yang berulang, biasanya disebabkan oleh penggunaan anggota tubuh berlebihan. Sebagian besar fraktur stres terjadi pada tulang kaki dan kaki bagian bawah, yang menumpu beban tubuh.

13. Fraktur torus (buckle)

Tulang mengalami deformasi tetapi tidak retak. Lebih sering terjadi pada anak-anak. Fraktur tulang ini menyakitkan tetapi stabil.

14. Fraktur transversal

Berikutnya adalah jenis spesifik dari fraktur di mana patah berada pada sudut yang tepat terhadap bidang panjang tulang. Fraktur transversal biasanya terjadi sebagai akibat dari gaya kuat yang diterapkan tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Fraktur ini juga mungkin akibat dari fraktur stres di mana banyak istirahat mikroskopis terbentuk di tulang dari stres berulang, seperti berlari.

Penyebab Patah Tulang

Anda dapat berisiko mengembangkan patah tulang jika tulang dipengaruhi dengan tekanan yang lebih besar atau kekuatan dari itu dapat mendukung. Gaya ini biasanya terjadi secara tiba-tiba atau sangat intens. Kekuatan-kekuatan menentukan tingkat keparahan fraktur.

Beberapa penyebab umum patah tulang meliputi:

  • Jatuh
  • Benturan menyerang langsung ke tubuh Anda
  • Peristiwa traumatis, seperti kecelakaan mobil atau luka tembak
  • Cedera karena olahraga.

Gejala Patah Tulang

Sebagian besar patah tulang atau fraktur disertai dengan nyeri hebat ketika cedera awal terjadi. Ini bisa menjadi lebih buruk ketika Anda bergerak atau menyentuh area yang terluka. Dalam beberapa kasus, Anda bahkan bisa pingsan karena rasa sakit. Anda mungkin juga merasa pusing atau kedinginan karena syok.

Tanda dan gejala fraktur potensial lainnya meliputi:

  • Bunyi kertak ketika cedera terjadi
  • Bengkak, kemerahan, dan memar di area yang terluka
  • Kesulitan menopang berat badan dengan area luka
  • Kelainan bentuk terlihat di area cedera
  • Angulation (area yang terkena mungkin tertekuk pada sudut yang tidak biasa)
  • Jika fraktur terbuka, mungkin ada perdarahan
  • Dalam beberapa kasus, Anda mungkin melihat tulang yang patah menembus kulit Anda
  • Terlihat pucat
  • Perasaan sakit dan mual.

Diagnosis Patah Tulang

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengidentifikasi tanda dan gejala, dan membuat diagnosis. Pasien akan diwawancarai, atau teman, saudara, dan saksi jika pasien tidak dapat berkomunikasi dengan baik,- tentang keadaan yang menyebabkan cedera atau yang mungkin menyebabkannya.

Selain tiu, dokter akan sering melakukan rontgen. Dalam beberapa kasus, MRI atau CT scan juga dapat dilakukan.

Penyembuhan fraktur adalah proses alami, dalam banyak kasus, akan terjadi secara otomatis. Perawatan fraktur biasanya bertujuan untuk memastikan ada fungsi terbaik dari bagian yang terluka setelah penyembuhan.

Pengobatan Patah Tulang

Jika Anda didiagnosis mengalami patah tulang, rencana perawatan akan tergantung pada jenis dan area pada tubuh.

1. Menstabilkan patahan tulang

Secara umum, dokter akan mencoba mengembalikan potongan tulang yang patah ke posisi semula dan menstabilkan tulang-tulang tersebut saat sembuh. Penting untuk menjaga potongan tulang yang rusak tidak bergerak sampai mereka sembuh.

Selama proses penyembuhan, tulang baru akan terbentuk di sekitar tepi potongan yang patah. Jika tulang benar-benar selaras dan stabil, tulang baru pada akhirnya akan menghubungkan potongan-potongan.

2. Penggunaan gips

Dokter Anda mungkin menggunakan gips untuk menstabilkan tulang patah Anda. Gips Anda kemungkinan besar terbuat dari plester atau fiberglass. Ini akan membantu menjaga area yang cedera stabil dan mencegah potongan tulang yang rusak bergerak saat patah tulang sembuh.

3. Penggunaan katrol

Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda mungkin memerlukan daya tarik untuk menstabilkan area yang cedera. Traksi meregangkan otot dan tendon di sekitar tulang Anda.

Dokter Anda akan merawat patah tulang menggunakan sistem katrol dan bobot diposisikan dalam bingkai logam di atas tempat tidur Anda. Sistem ini akan menghasilkan gerakan menarik lembut yang dapat digunakan dokter untuk menstabilkan area yang cedera.

4. Pembedahan

Untuk fraktur kompleks, Anda mungkin perlu pembedahan. Dokter mungkin menggunakan reduksi terbuka, dan fiksasi internal atau fiksasi eksternal untuk menjaga agar tulang tidak bergerak.

Dalam reduksi terbuka dan fiksasi internal, dokter Anda akan mengubah posisi atau “mengurangi” potongan tulang yang patah ke dalam garis normal tulang. Kemudian mereka akan menghubungkan atau memperbaiki tulang yang patah. cara ini dilakukan dengan menggunakan sekrup, pelat logam, atau keduanya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memasukkan batang melalui pusat tulang Anda.

Dalam fiksasi eksternal, dokter akan menaruh pin atau sekrup ke tulang di atas dan di bawah area fraktur. Dokter akan menghubungkan pin atau sekrup ini ke batang penstabil logam yang diposisikan di bagian luar kulit Anda. Batang akan menahan tulang di tempatnya saat penyembuhan.

5. Obat patah tulang

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat patah tulang untuk mengontrol rasa sakit, melawan infeksi, atau mengelola gejala atau komplikasi lain. Setelah tahap perawatan awal, dokter dapat merekomendasikan terapi fisik atau prosedur lain untuk membantu Anda menyembuhkan fraktur.

Pencegahan Patah Tulang

Berikut ini tips dalam mencegah fraktur atau patah tulang yang dapat Anda terapkan setiap hari:

1. Nutrisi dan sinar matahari

Tubuh pada dasarnya membutuhkan asupan kalsium yang cukup untuk kesehatan tulang. Sumber kalsium yang baik bisa Anda dapatkan dari susu, yoghurt, keju, dan sayuran berdaun hijau gelap.

Tubuh juga membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium. Anda bisa mendapatkan vitamin D dengan berjemur dibawah sinar matahari (disarankan dipagi hari), makan telur, dan ikan berminyak.

2. Aktivitas fisik

Jika sering latihan menahan beban, semakin kuat dan padat tulang Anda. Latihan yang membuat tulang Anda kuat misalnya berlari, berjalan, berlari, melompat, dan menari, atau latihan apa pun itu yang dapat menguatkan tulang. Dengan begitu Anda dapat mencegah patah tulang.

3. Menopause

Estrogen adalah hormon yang mengatur kalsium pada wanita. Hormon ini akan berkurang selama menopause, yang membuat pengendalian kalsium jauh lebih sulit. Akibatnya, wanita harus sangat berhati-hati pada tulangnya selama dan setelah menopause.

Tips berikut ini dapat membantu Anda mengurangi risiko osteoporosis setelah menopause:

  1. Jika kecanduan merokok, segera berhenti sama sekali
  2. Lakukan latihan beban singkat setiap minggu
  3. Hindari alkohol
  4. Sering berjemur dibawah sinar matahari
  5. Pastikan pola makan yang mengandung banyak kalsium. Bagi Anda yang kesulitan mengonsumsi makanan berkalsium, dokter mungkin menyarankan mengonsumsi suplemen kalsium.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Friday, July 12, 2019

Penyakit Tiroid – Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

penyebab-tiroid-doktersehat

DokterSehat.Com – Penyakit tiroid merupakan berbagai gangguan yang terjadi pada kelenjar tiroid, gangguan ini dapat berupa peningkatan (hipertiroid) atau penurunan (hipotiroid) kadar hormon tiroid. Kelenjar yang terletak di bawah jakun ini berfungsi untuk mengatur berbagai sistem metabolisme di dalam tubuh. 

Apa Kelenjar Tiroid? 

Tiroid adalah suatu kelenjar kecil, yang berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bawah jakun atau pangkal tenggorokan. Kelenjar ini memegang peranan sangat penting untuk mengontrol metabolisme tubuh yakni dengan cara memproduksi hormon thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3).

Yang dimana kedua hormon utama ini nantinya akan menyebar melalui darah keseluruh tubuh. Fungsi utama dari hormon T4 dan T3 ini adalah memberitahukan sel-sel pada tubuh dalam hal pengontrolan penggunaan energi untuk metabolisme, serta produksi protein.

Selain itu kelenjar tiroid juga memproduksi hormon kalsitonin, yang dimana hormon ini berfungsi untuk mengatur regulasi kadar kalsium dalam darah, dengan cara menghambat kerusakan (reabsorpsi) tulang dan meningkatkan eliminasi kalsium dari ginjal.

Apa Itu Penyakit Kelenjar Tiroid?

Telah disinggung sedikit sebelumnya penyakit kelenjar tiroid merupakan segala kondisi yang berhubungan dengan kadar produksi hormon tiroid dalam darah, baik itu berupa peningkatan (hipertiroid) atau penurunan (hipotiroid) kadar hormon tiroid itu sendiri.

Menurut data The American Thyroid Association yang di lansir oleh labtestsonline.org, diperkirakan bahwa 20 juta orang Amerika memiliki beberapa bentuk tiroid, dan sekitar 60% dari mereka yang menderita penyakit tiroid ini, tidak mengetahuinya.

Wanita lebih cenderung mengalami masalah tiroid daripada pria, dengan rasio 1 dari 8 wanita mengalami gangguan tiroid selama hidupnya.

Penyebab Penyakit Tiroid

Penyakit tiroid baik berupa peningkatan maupun penurunan kadar hormon tiroid, dapat dipicu oleh beberapa faktor penyebab tiroid, antara lain:

  • Adanya kerusakan atau masalah pada kelenjar di otak (hipofisis atau hipotalamus), yang dimana hormon ini berperan di dalam pengaturan keluaran hormon tiroid itu sendiri.
  • Pajanan sinar radiasi (rontgen atau CT-Scan) yang menyebabkan kerusakan pada kelenjar tiroid.
  • Bekas operasi pengangkatan kelenjar tiroid sebelumnya.
  • Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh
  • Pasien dengan pengobatan Lithium (Li)

Itulah penyebab kelenjar tiroid yang patut untuk dihindari.

Macam-macam Penyakit Tiroid

Berikut beberapa contoh penyakit tiroid yang umum ditemukan:

1. Hipotiroid

Merupakan penurunan atau sedikitnya kadar tiroid, sehingga terjadi penurunan fungsi metabolisme tubuh. Secara umum, munculnya gejala tiroid jenis ini adalah peningkatan berat badan, mulut kering, sembelit, intoleransi terhadap dingin, kulit yang bengkak, rambut rontok kelelahan, dan ketidakteraturan menstruasi pada wanita.

Hipotiroidisme berat yang tidak diobati, disebut miksedema, dengan gejala gagal jantung, kejang, dan koma. Pada anak-anak, hipotiroidisme dapat menghambat pertumbuhan dan menunda perkembangan seksual. Beberapa jenis spesifik dari hipotiroid antara lain: hipotiroid kongenital, tiroiditis hashimoto, dan defisiensi iodin

2. Hipertiroid

Kebalikan dari hipotiroid, merupakan suatu kondisi meningkatnya atau kadar tiroid yang terlalu banyak dalam tubuh. Kondisi ini sering juga dikenal dengan sebutan tiroid yang overaktif. Hormon tiroid yang tinggi ini menyebabkan peningkatan akselerasi fungsi metabolisme tubuh.

Gejala tiroid jenis ini berupa peningkatan detak jantung, gelisah, penurunan berat badan, sulit tidur, tremor pada tangan, kelelahan dan diare. Kadang ditemukan pula pembengkakan pada mata, mata kering dan iritasi, serta pada beberapa kasus ditemukan mata lebih menonjol. Orang yang terkena penyakit ini mungkin mengalami sensitivitas cahaya dan gangguan visual. Hal ini mungkin dikarenakan mata tidak bergerak secara normal, sehingga sering dianggap sedang terbelalak atau menatap tajam.

Beberapa jenis spesifik dari hipertiroid antara lain: penyakit graves, tumor tiroid, dan stimuli yang abnormal pada kelenjar tiroid (ada pengaruh kadar hCG pada ibu hamil).

3. Gondok

Merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang terlihat sebagai benjolan di leher. Kondisi ini relatif umum dan disebabkan oleh kekurangan yodium. Pembengkakan gondok ini dapat menekan struktur vital leher, termasuk trakea dan kerongkongan. Kompresi ini bisa membuat Anda sulit bernapas dan menelan.

4. Tiroiditis

Suatu peradangan atau inflamasi tiroid yang dapat berhubungan dengan hiper atau hipotiroidisme. Inflamasi ini dapat disebabkan karena adanya kelainan autoimun (Hashimoto tiroiditis), paparan bahan kimia atau bersifat idiopatik. Inflamasi ini dapat bersifat akut sementara atau kronis.

5. Nodul Tiroid

Merupakan benjolan kecil pada kelenjar tiroid yang padat atau dapat pula berisi cairan seperti kista. Nodul ini pada umumnya dan sebagian besar tidaklah berbahaya. Namun pada kasus tertentu, nodul ini dapat berubah menjadi kanker dan perlu mendapatkan penanganan khusus.

Diagnosis Penyakit Tiroid

Untuk mendiagnosis suatu penyakit tiroid, dokter biasanya terlebih dahulu akan melakukan sesi tanya jawab (anamnesa) seputaran keluhan dan gejala tiroid serta dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik di daerah leher. Lalu berikutnya dokter akan memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti:

1.  Pemeriksaan laboratorium 

Jika dari anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien dicurigai mengarah ke suatu kelainan dari kelenjar tiroid, biasanya dokter akan memintakan pasien melakukan pemeriksaan darah berupa pemeriksaan TSH (thyroid-stimulating hormone).

Apabila ditemukan kelainan dari nilai TSH, dokter biasa juga akan memintakan untuk dilakukan pemeriksaan lain seperti Free T4 (Free thyroxine) dan Free T3 (triiodothyroine) untuk mengkonfirmasi diagnosis. Adapun kegunaan dari masing-masing pemeriksaan ini adalah:

  • TSH (thyroid-stimulating hormone) – merupakan pemeriksaan untuk hipotiroid, hipertiroid, screening bayi baru lahir yang dicurigai hipotiroidisme dan untuk monitoring terapi dari penyakit tiroid itu sendiri.
  • Free T4 (Free thyroxine) – sama halnya dengan TSH, merupakan pemeriksaan untuk menentukan apakah seseorang itu hipotiroid, hipertiroid, screening bayi baru lahir yang dicurigai hipotiroidisme dan untuk monitoring terapi dari penyakit tiroid itu sendiri.
  • Free T3 (triiodothyroine) – merupakan pemeriksaan utama dari hipertiroid, terutama untuk pasien dengan defisiensi iodine (dimana Free T4 tidak meningkat).
  • Tiroid Antibody – merupakan pemeriksaan tambahan yang digunakan untuk membedakan beberapa tipe dari tiroiditis dan dapat pula mengidentifikasi beberapa keadaan tiroid autoimune. Yang termasuk dalam pemeriksaan ini antara lain : Thyroid peroxidase (TPO) antibody, Thyroglobulin (TG) antibody, Thyroid stimulating hormone receptor (TSHR) antibodies, Thyroid stimulating immunoglobulin (TSI), Thyroid binding inhibitory immunoglobulin (TBII).
  • Thyroglobulin – merupakan pemeriksaan yang berguna untuk memonitor terapi cancer tiroid dan dapat juga untuk mendeteksi suatu rekurensi.

2. Ultrasound tiroid (USG)

USG tiroid merupakan pemeriksaan yang umumnya digunakan untuk nodul tiroid. Pemeriksaan ini berguna menentukan apakah isi suatu nodul tiroid itu padat atau cair. Selain itu USG ini juga dapat membantu dokter untuk menentukan jumlah dan ukuran dari nodul tiroid tersebut.

 3. Biopsi

Biopsi yang digunakan paling sering adalah dengan cara biopsi jarum halus (fine-needle biopsy). Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukan suatu jarum ke tiroid dan membebaskan sebagian kecil jaringan atau cairan pada area yang pemeriksa inginkan. Lalu jaringan tersebut kemudian diamati di bawah mikroskop oleh ahli patologi anatomi untuk mencari tanda-tanda adanya suatu keganasan.

4. CT scan

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan luas, ukuran serta dapat pula menilai organ-organ lain sekitar tiroid (seperti trakea, esofagus dll) apakah mengalami suatu kelainan atau tidak.

Pengobatan Penyakit Tiroid

Pengobatan atau pemberian obat tiroid tergantung pada penyebab kelenjar tiroid, keparahan gejala tiroid, dan tingkat produksi hormon.

Terapi untuk gangguan yang menyebabkan hipertiroidisme mungkin melibatkan iodine radioaktif untuk menghancurkan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid untuk menghentikan produksi berlebih, obat tiroid atau obat anti-tiroid, atau operasi untuk mengangkat tiroid. Terkadang ketiga perawatan ini dapat digunakan bersamaan.

Jika tiroid dihilangkan atau diangkat, orang tersebut akan menjadi hipotiroid dan perlu menggunakan hormon tiroid sebagai pengganti untuk memenuhi kadar tiroid darah yang tidak lagi diproduksi oleh kelenjar tiroid.

Dan perawatan untuk semua jenis dan penyebab hipotiroidisme biasanya langsung dan melibatkan terapi penggantian hormon tiroid.

Sedangkan untuk perawatan kanker tiroid tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh kanker itu telah menyebar. Kanker tiroid biasanya membutuhkan pengangkatan seluruh atau sebagian tiroid dan mungkin melibatkan pengobatan iodine radioaktif dan pengobatan dengan hormon tiroid. Radiasi dan kemoterapi biasa digunakan sebelum dan sesudah operasi pengangkatan tiroid.

_

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra Kasim.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tuesday, June 18, 2019

Batuk Kronis: Penyebab, Gejala, Obat, dan Pencegahan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

batuk-kronis-doktersehat

DokterSehat.com – Apa itu batuk kronis? Batuk kronis adalah batuk yang sudah berlangsung lebih dari 2 bulan pada orang dewasa atau 1 bulan pada anak-anak. Meski terlihat sepele, batuk kronis dapat membuat kelelahan dan menganggu waktu tidur Anda. Batuk kronis dapat menghilang begitu penyebabnya bisa diatasi. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, obat batuk kronis, dll di bawah ini.

Penyebab Batuk Kronis

Karena batuk kronis bisa terjadi di segala usia, perlu Anda ketahui bahwa batuk kronis pada orang dewasa sering kali disebabkan oleh TBC atau kebiasaan merokok. Sementara pada anak-anak, batuk kronis sering disebabkan oleh asma.

Beberapa penyebab-penyebab umum dari batuk kronis termasuk asma, rinitis alergi, persoalan-persoalan sinus (contohnya infeksi sinus), dan pengaliran balik ke esophagus (esophageal reflux) dari isi-isi lambung.

Pada kejadian-kejadian yang jarang, batuk kronis adalah akibat dari penghisapan dari benda-benda asing kedalam paru-paru (biasanya pada anak-anak). Jika batuk kronis hadir melakukan prosedur x-ray adalah sesuatu yang penting.

Berikut adalah penyebab umum batuk kronis yang harus Anda kenali, di antaranya:

1. Merokok

Memiliki kebiasaan merokok adalah penyebab yang paling umum dari batuk kronis. Bahkan jika Anda hanya menjadi perokok pasif, Anda juga bisa terjangkit bronkitis kronis. Bronkitis kronis sendiri memiliki gejala batuk kronis yang dapat timbul dan biasanya akan berlangsung lama.

2. Asma

Penyebab batuk kronis berikutnya adalah terkait dengan penyakit asma. Asma sendiri adalah penyakit paru-paru kronis di mana saluran udara di paru-paru rentan terhadap inflamasi dan pembengkakan. Pemicu asma setiap orang berbeda-beda, ada yang dipicu oleh udara, asap rokok, pilek, makanan tertentu dan olahraga.

Sementara itu, beberapa penderita asma ada yang mempunyai batuk kronis sebagai gejala mereka satu-satunya. Kondisi ini sering kali dirujuk sebagai asma varian-batuk. Gejala-gejala asma dapat diperburuk oleh udara dingin, paparan polutan atau aroma minyak wangi.

3. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Gastroesophageal reflux disease adalah suatu penyakit dari kerongkongan dan lambung yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan akibat dari menurunnya fungsi katup. Gejala umum dari GERD adalah mulas, nyeri dada dan mengi. Selain itu, GERD sendiri merupakan penyebab umum dari berkembangnya batuk kronis.

4. Infeksi

Infeksi seperti bronkitis atau pneumonia dapat menyebabkan batuk kronis. Infeksi-infeksi sendiri dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Sementara itu, infeksi virus tidak merespon pada antibiotik.

Pada pasien dengan asma, batuk akut, dan kronis, infeksi-infeksi virus pernapasan bagian atas sering kali berakibat pada batuk yang berkepanjangan bahkan setelah infeksinya telah hilang.

5. Obat-obatan

Obat ACE inhibitor adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati gagal jantung dan tekanan darah tinggi. Pada beberapa orang, batuk kronis dapat bertahan selama beberapa minggu setelah Anda berhenti minum obat ACE inhibitor.

Meski begitu, Anda tidak harus berhenti mengambil obat resep ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan ACE inhibitor dan kaitannya dengan batuk kronis.

6. Pertusis

Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala pilek, sedikit demam dan batuk hebat yang bisa membuat sulit untuk bernapas. Dikenal kenal dengan sebutan batuk rejan, banyak orang yang pada tahap awal tidak mengalami demam–namun batuk kronis yang menyertainya bisa berlangsung berminggu-minggu.

7. Sinus

Jika Anda memiliki masalah sinus dan belum ditangani dengan baik, hal itu bisa menyebabkan lendir tersumbat dan tidak bisa dikeluarkan. Lendir bisa mengalir ke belakang tenggorokan dan memicu refleks batuk. Kondisi ini juga dikenal dengan upper airway cough syndrome (UACS).

8. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Salah satu penyakit yang bisa menjadi penyebab batuk kronis adalah PPOK. PPOK umum terjadi ketika saluran udara dan kantung udara di paru-paru menjadi meradang atau rusak. Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 45 tahun dan memiliki kebiasaan merokok.

Pada penderita PPOK, paru-paru akan menghasilkan lendir berlebih, yang kemudian secara refleks tubuh akan mencoba mengeluarkannya dengan batuk.

Gejala Batuk Kronis

Selain batuk kronis yang bisa berlangsung lama, gejala batuk kronis lainnya tergantung kepada penyebabnya. Gejala yang bisa menyertai batuk kronis di antaranya:

  • Sesak napas.
  • Ulu hati terasa nyeri.
  • Rasa pahit pada mulut.
  • Suara serak.
  • Dahak tenggorokan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Pilek dan hidung tersumbat.

Jika batuk kronis disertai beberapa gejala seperti berikut, sebaiknya Anda harus segera menemui dokter, seperti:

  • Berkeringat di malam hari.
  • Berat badan menurun.
  • Rasa nyeri di dada.
  • Muncul demam.
  • Batuk darah.

Obat Batuk Kronis

Pada dasarnya, perawatan batuk kronis ditentukan oleh penyebabnya. Bagaimanapun, pasien-pasien mungkin memperoleh pembebasan simptomatik dari obat-obat batuk bebas resep yang mengandung guaifenesin atau dextromethorphan, minum air yang banyak, menghirup uap panas, dan menggunakan obat batuk yang berupa tablet (lozenges). Pada kasus-kasus yang parah dokter mungkin meresepkan codeine.

Berikut adalah beberapa penanganan yang sesuai dengan penyebabnya, seperti:

1. Asma

Bronchodilators dan steroid-steroid yang dihirup diberikan untuk mengurangi peradangan dari saluran-saluran udara. Pada beberapa kasus-kasus, steroid-steroid oral jangka pendek diresepkan.

2. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Perawatan termasuk menghindari makanan-makanan yang meningkatkan reflux (aliran balik), menghindari makan-makan sebelum berbaring, menaikan kepala ketika tidur, dan meminum obat-obat seperti famotidine (Pepcid), cimetidine (Tagamet), atau ranitidine (Zantac) untuk mengurangi keasaman lambung.

3. Sinus dan tetesan postnasal

Penggunaan decongestants seperti pseudoephedrine (Sudafed) atau antihistamines seperti diphenhydramine (Benadryl) mungkin memperbaiki gejala-gejala dari tetesan postnasal. Steroid-steroid hidung yang dihirup adalah sangat efektif dalam merawat rinitis alergi, penyebab yang umum dari batuk.

Sebagai tambahan, inhaler hidung lain seperti ipratropium bromide (Atrovent) dapat membebaskan tetesan postnasal. Antibiotik mungkin diresepkan jika penyebab yang ditentukan adalah sinusitis.

4. Infeksi

Pneumonia bakteri dan bronkitis secara khas dirawat dengan antibiotik seperti cephalosporins dan azithromycin (Zithromax). Jika pneumonia dekat pada dinding dada perdangan dari permukaan paru, hal itu dapat menyebabkan nyeri–dan dikenal sebagai pleurisy. Analgesik dapat digunakan untuk mengatasi hal ini.

Penekan-penekan batuk harus digunakan dengan hati-hati dalam situasi ini karena cara ini bisa ‘membersihkan’ paru dari lendir yang terinfeksi.

5. Konsumsi obat-obatan

Beberapa orang menggunakan obat batuk expectorant yang mengandung guaifenesin dalam mengurangi ketidaknyamanan. Adakalanya sulit untuk membedakan bronkitis virus dari bronkitis bakteri, dan antibiotik yang diresepkan.

Selain itu, obat-obatan yang lebih baru dari ACE inhibitor seperti obat-obat yang disebut ARB’s (Angiotensin receptor blockers), contohnya valsartan (Diovan), losartan (Cozaar), dapat digunakan sebagai alternatif karena mempunyai potensi yang lebih rendah untuk menyebabkan batuk kronis.

Pada beberapa kasus, asmatik-asmatik dapat menghasilkan lendir hijau yang terlihat terinfeksi. Dokter bisa memeriksakan lendir untuk menentukan apakah infeksi hadir.

Pencegahan Batuk Kronis

Selain dapat membantu meredakan gejala, beberapa langkah di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah batuk kronis:

  • Menghindari alergen atau bahan-bahan atau lingkungan yang mungkin menjadi pemicu gejala alergi di tubuh Anda.
  • Konsultasikan kembali dengan dokter mengenai manfaat dan risiko dari obat ACE inhibitor.
  • Jangan merokok, karena merokok adalah penyebab yang paling umum dari batuk kronis.
  • Bicara pada dokter anda tentang mengendalikan asma, hidung yang meler (postnasal drip), atau GERD anda untuk menghindari gejala-gejala batuk.
  • Jaga jarak dari orang-orang lain yang diketahui sakit bronkitis atau pneumonia.
  • Makan buah. Penelitian menyarankan bahwa diet-diet yang tinggi dalam serat buah dan flavonoids mungkin mencegah batuk produktif yang kronis.
  • Perbanyak minum air putih. Air putih membantu ‘menenangkan’ peradangan yang terjadi pada tenggorokan. Jika terdapat lendir, air putih juga membantu melancarkan sekresi pada tenggorokan.

Ketika seseorang sudah merasakan bahwa batuk kronis nya mengganggu aktivitas makan, tidur dan bekerja, mulailah untuk mengonsumsi obat pereda batuk. Tujuan obat pereda batuk agar penderita bisa beristirahat, makan dan bekerja dengan tenang meski hanya sementara.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Vulvodynia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Vulvodynia-doktersehat

DokterSehat.Com – Vulvodynia adalah penyakit kronis yang memberikan rasa tidak nyaman pada vulva. Vulvodynia ditandai dengan beberapa gejala rasa seperti nyeri, rasa seperti terbakar, gatal, bengkak, rasa tidak nyaman saat duduk dan berhubungan seksual.

Apa Itu Vulvodynia?

Munculnya penyakit Vulvodynia memiliki kaitan dengan pengobatan vaginitis atau infeksi jamur yang berulang. Lantas, Vulvodynia apakah berbahaya? Penting untuk Anda ketahui bahwa Vulvodynia tidak menular ketika melakukan hubungan seksual.

Meski begitu, bagi penderita Vulvodynia rasa sakitnya yang dialami dapat muncul terus menerus atau hilang-timbul dan bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Perlu Anda ketahui, karena suhu di area vulva cenderung lembap dan hangat maka kulit vulva rentan mengalami iritasi. Seorang wanita wanita postmenopause dan anak perempuan yang belum pubertas rentan mengalami hal ini. Pada usia tersebut, jaringan vulva menjadi lebih tipis dan kering karena kadar hormon estrogen yang rendah.

Penyebab Vulvodynia

Hingga kini penyebab Vulvodynia belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat beberapa faktor-faktor yang diduga berkontribusi terhadap penyakit Vulvodynia, di antaranya:

  • Terlalu lama duduk
  • Perubahan hormon.
  • Gangguan saraf.
  • Kejang otot.
  • Konsumsi antibiotik terlalu sering.
  • Sering menggunakan celana ketat.
  • Adanya infeksi vagina di masa lalu.
  • Pernah kena penyakit menular seksual.
  • Alergi atau hipersensitivitas lokal pada kulit.
  • Pernah menjalani operasi peremajaan vagina.
  • Cedera atau iritasi pada saraf yang mengelilingi daerah vulva.

Perlu diketahui juga banyak wanita mengalami Vulvodynia memiliki riwayat vaginitis atau riwayat pengobatan infeksi jamur. Pada beberapa kasus, seorang wanita dengan kondisi tersebut kadang memiliki riwayat pelecehan seksual.

Gejala Vulvodynia

Vulvodynia kerap dirasakan pada wanita saat ingin melakukan hubungan seksual. Rasa nyeri pada vulva tidak hanya dipicu akibat sentuhan, tetapi nyeri juga muncul tanpa ada reaksi sentuhan dari luar dan dapat bertahan lama.

Rasa nyeri pada Vulvodynia seperti rasa ditusuk-tusuk dibarengi rasa seperti terbakar. Selain itu, nyeri saat berhubungan seksual adalah faktor psikologis yang membuat takut dan cemas untuk melakukan hubungan intim.

Bila Anda menderita Vulvodynia, Anda akan merasa takut apabila berhubungan seksual karena mereka yakin rasa nyeri tersebut muncul akibat kontak dengan organ vital penetrasi berlangsung.

Seseorang dengan Vulvodynia kadang merasakan nyeri di daerah vulva, atau mungkin terlokalisasi pada area tertentu, seperti pintu masuk vagina.

Kondisi serupa seperti vestibulitis vulva dapat menyebabkan rasa sakit hanya ketika diberikan tekanan pada daerah sekitar pintu masuk vagina. Jaringan vulva mungkin terlihat meradang atau bengkak, atau kadang juga tampak normal.

Pemeriksaan Vulvodynia

Apabila Anda memiliki gejala Vulvodynia, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat karena Vulvodynia merupakan penyakit dengan atau tanpa kelainan medis yang signifikan.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, dokter biasanya akan mengumpulkan sebab dari nyeri yang dialami, apakah ada faktor pemicu timbulnya nyeri, lokasi dan intensitas nyeri dan sejak kapan nyeri itu muncul.

Sedangkan pada pemeriksaan organ vital, dokter akan melihat apakah ada kelainan anatomis seperti munculnya benjolan (Bartholin), inflamasi ataupun luka dan cairan putih. Kadang-kadang infeksi dapat mengawali timbulnya rasa nyeri khas Vulvodynia yang berkepanjangan.

Selain itu, pemeriksaan laboratorium  dapat digunakan untuk mengindikasikan apakah nyeri pada vulva disebabkan oleh bakteri. Tes laboratorium berguna untuk menilai kadar asam (pH) dan mendeteksi adanya sel bakteri atau jamur

Tes dengan hasil negatif dapat membuktikan bahwa nyeri vulva bukan disebabkan oleh infeksi dari penyakit bakterial Vaginosis.

Pengobatan Vulvodynia

Pada dasarnya pengobatan Vulvodynia fokus untuk mengatasi gejalanya. Selain itu, setiap wanita memiliki pengobatan yang berbeda-beda. Pengobatan bisa memerlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Berikut adalah cara mengobati Vulvodynia yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Bius lokal

Cara mengobati Vulvodynia lainnya adalah dengan salep lidocaine. Cara ini hanya membantu untuk meringankan gejala dengan sementara. Lidocaine baik digunakan 30 menit sebelum berhubungan seksual. Salep ini membuat pasangan mengalami mati rasa sementara.

2. Blok saraf

Jika tidak mempan menggunakan bius lokal seperti salep lidocaine, wanita yang mengalami Vulvodynia sudah lama biasanya akan diberi suntikan blok saraf lokal.

3. Obat-obatan

Pada umumnya, dokter akan memberikan Anda resep antidepresan, antikonvulsan atau trisiklik untuk membantu mengurangi rasa sakit di vagina. Obat lain yang mungkin diresepkan adalah antihistamin guna mengurangi rasa gatal.

Sementara itu, pada wanita yang menginjak masa menopause dan postmenopause (40 tahun keatas), terapi lidocaine ditambah krim estrogen membantu mengurangi rasa nyeri. Apabila nyeri berlangsung hingga 6 bulan atau 1 tahun lebih, maka diperlukan obat penenang (antidepresan).

4. Terapi biofeedback

Terapi digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit akibat Vulvodynia. Penderita akan diajarkan untuk mengendalikan respon pada tubuh. Pada dasarnya, terapi ini bertujuan untuk membuat tubuh lebih rileks sehingga rasa sakit bisa berkurang.

Selain itu, biofeedback berguna untuk mengendurkan otot panggul, yang dapat mengantisipasi rasa sakit kontraksi yang ditimbulkannya.

5. Terapi dasar panggul

Otot-otot dasar panggul merupakan otot yang mendukung kandung kemih, usus, dan rahim. Banyak wanita yang mengalami Vulvodynia memiliki masalah dengan otot-otot dasar panggul. Guna memperkuat otot-otot dasar panggul diperlukan latihan-latihan khusus meringankan rasa sakit Vulvodynia.

Terapi fisik ini membantu mengatur kontraksi otot panggul ketika Anda berhubungan seksual agar terhindar dari rasa sakit. Meningkatnya tekanan panggul akan menimbulkan rasa nyeri, oleh karena itu terapi dasar panggul dianjurkan untuk melakukan terapi relaksasi seperti manuver kegel.

6. Operasi

Jika dalam kasus di mana area yang sakit melibatkan area yang kecil (lokal Vulvodynia, vulva vestibulitis), operasi untuk mengangkat kulit dan jaringan yang terkena dapat mengurangi rasa sakit pada beberapa wanita. Prosedur ini dikenal dengan nama vestibulectomy.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Saturday, June 15, 2019

Penyakit GBS (Guillain Barre Syndrome): Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

GBS-adalah-doktersehat

DokterSehat.Com – Penyakit Guillain Barre Syndrome atau penyakit GBS adalah gangguan di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi. Penyakit GBS adalah penyakit yang bisa menjangkiti semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, namun jarang ditemukan pada manula. Penyakit GBS adalah penyakit lebih sering ditemukan pada kaum pria.

Apa Itu Guillain Barre Syndrome (GBS)?

Perlu Anda ketahui, penyakit GBS bukan penyakit turunan, penyakit ini tidak dapat menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS. Namun, GBS adalah penyakit yang timbul seminggu atau dua minggu setelah terjadinya infeksi usus atau tenggorokan.

Karena sindrom ini menyerang saraf tepi (autoimun), maka 3 fungsi saraf yaitu fungsi motorik, sensorik dan otonomik bisa terganggu. Fungsi sensorik yaitu mengantarkan informasi dari organ tubuh ke otak untuk dianalisis, seperti suhu, rasa, peraba dan tekanan.

Sementara itu fungsi motorik yaitu mengantarkan perintah dari otak untuk merespon informasi yang datang. Sedangkan fungsi otonomik yaitu mengantarkan perintah dari otak ke organ tubuh, namun tidak bisa dikontrol misalnya gerak jantung dan usus.

Penyebab Penyakit GBS

Penyebab penyakit GBS karena adanya pembengkakan saraf tepi, sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang terserang.

Karena banyak saraf yang terserang termasuk saraf sistem imun, maka sistem kekebalan tubuh juga bisa rusak. Bila tidak diperintahkan, maka sistem imun akan mengeluarkan cairan sistem kekebalan tubuh di tempat-tempat yang tidak diinginkan.

Bila segera dilakukan pengobatan maka sistem kekebalan tubuh akan berhenti menyerang saraf dan bekerja sebagaimana mestinya. Maka dari itu, diagnosa penyakit GBS yang tepat sangat dibutuhkan untuk mencegah efek fatal dari penyakit GBS ini.

Gejala Penyakit GBS

GBS adalah penyakit yang gejala awalnya seperti ditusuk-tusuk jaram di ujung kaki atau lengan dan munculnya mati rasa di bagian tersebut. Gejala lain yang bisa terjadi adalah kaki terasa berat, mengeras kaku, hingga telapak dan lengan tangan tidak mampu menggenggam erat.

Gejala penyakit GBS lainnya antara lain adalah:

  1. Tekanan darah rendah.
  2. Rasa terbakar.
  3. Kesulitan untuk berjalan atau naik tangga.
  4. Kesulitan berbicara dan mengunyah.
  5. Menurunnya kemampuan menggerakkan mata.

Gejala yang harus lebih diperhatikan, antara lain:

  • Sulit menelan.
  • Kaki susah melangkah.
  • Lengan menjadi sakit dan lemah.
  • Hilangnya fungsi saraf refleks lengan.
  • Tidak bisa menarik napas dalam-dalam.
  • Terus menerus mengeluarkan air liur.

Pada kasus Guillain Barre Syndrome yang parah, penderita bisa mengalami gangguan pencernaan, penghilatan mendi buram, otot lumpuh sementara, aritmia, hipertensi, dan menurunnya kesadaran.

Diagnosis Penyakit GBS

Diagnosa penyakit GBS didapat dari riwayat dan hasil tes kesehatan baik secara fisik maupun tes laboratorium, mulai dari riwayat penyakit, obat-obatan yang biasa diminum, riwayat konsumsi alkohol, infeksi-infeksi yang pernah diderita, hingga gigitan kutu. Dari situ dokter akan menyimpulkan apakah pasien masuk dalam daftar pasien penderita penyakit GBS atau tidak.

Tidak lupa juga riwayat penyakit yang pernah diderita pasien maupun keluarga pasien misalnya diabetes melitus, diet yang pernah dilakukan, semuanya akan diteliti dengan seksama hingga dokter bisa membuat kesimpulan.

Pasien yang diduga mengidap penyakit GBS diharuskan melakukan tes:

  • Tes darah lengkap.
  • Lumbar Puncture.
  • EMG (electromvogram).

Sesuai urutannya, tes pertama akan dilakukan kemudian tes kedua apabila tes pertama tidak terdeteksi adanya penyakit GBS dan selanjutnya.

Apa yang akan terjadi setelah tes dilakukan?

Tanda-tanda melemahnya saraf akan nampak semakin parah dalam waktu 4 sampai 6 minggu, beberapa pasien melemah dalam waktu relatif singkat hingga pada titik lumpuh total dalam hitungan hari, tapi situasi ini amat langka.

Pasien kemudian memasuki tahap tidak berdaya dalam beberapa hari. Pada masa ini biasanya pasien dianjurkan untuk beristirahat total di rumah sakit. Meskipun kondisi dalam keadaan lemah, sangat dianjurkan pasien untuk selalu menggerakkan bagian-bagian tubuh yang terserang untuk menghindari kaku otot.

Ahli fisioterapi biasanya akan sangat dibutuhkan untuk melatih pasien dengan terapi-terapi khusus dan akan memberikan pengarahan kepada keluarga pasien dengan cara melatih pasien penderita penyakit GBS.

Apakah penyakit GBS menyakitkan?

Pasien biasanya merasakan sakit yang akut pada saat menderita penyakit GBS. Terutama di area tulang belakang dan lengan dan kaki, namun ada juga pasien yang tidak mengeluhkan rasa sakit meskipun mereka mengalami kelumpuhan parah.

Rasa sakit muncul dari pembengkakan pada saraf yang terserang, dari otot yang sementara kehilangan suplai energi, ketika posisi duduk dan tidur pasien yang mengalami kesulitan untuk bergerak atau memutar tubuhnya ke posisi nyaman.

Guna melawan rasa sakit, dokter biasanya akan memberikan obat penghilang rasa sakit dan perawat akan memberikan terapi-terapi untuk merelokasi bagian-bagian tubuh yang terserang dengan terapi-terapi khusus. Rasa sakit bisa datang dan pergi dan itu amat normal bagi penderita penyakit GBS.

Penanganan Penyakit GBS

Pasien biasanya akan melemah dalam waktu beberapa minggu, maka dari itu perawatan intensif sangat diperlukan di tahap-tahap di mana penyakit GBS mulai terdeteksi. Sesuai dengan tahap dan tingkat kelumpuhan pasien, maka dokter akan menentukan apakah pasien memerlukan perawatan di ruang ICU atau tidak.

Pengobatan GBS disesuaikan dengan kondisi pasien. Sekitar 25% pasien penderita penyakit GBS akan mengalami kesulitan:

  • Bernapas.
  • Kemampuan menelan.
  • Susah batuk.

Jika sudah mengalami hal di atas, biasanya pasien akan diberikan bantuan alat ventilator untuk membantu pernapasan.

Berapa lama pasien penyakit GBS dapat disembuhkan?

Setelah beberapa waktu, kondisi mati rasa akan berangsur membaik. Pasien harus tetap waspada karena hanya 80% pasien yang dapat sembuh total, tergantung tingkat keparahannya. Bahkan, pasien bisa berjalan dalam hitungan minggu atau tahun.

Namun statistik membuktikan bahwa rata-rata pasien akan membaik dalam waktu 3 sampai 6 bulan. Pasien dalam kondisi parah akan menyisakan cacat di bagian yang terserang paling parah, sehingga perlu terapi yang cukup lama untuk mengembalikan fungsi-fungsi otot yang layu akibat penyakit GBS. Bisanya memakan waktu maksimal 4 tahun.

Pengobatan Penyakit GBS

Pada dasarnya, pengobatan Guillain-Barre syndrome adalah ditujukan untuk mencegah komplikasi, mengurangi gejala, dan mempercepat penyembuhan. Berikut adalah pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Immunoglobulin

Salah satu pengobatan GBS yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat GAMAMUNE (immunoglobulin) dosis tinggi. Biasanya obat ini diinfuskan pada pasien dengan jumlah yang dihitung dari berat badan. Agar lebih jelas, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat untuk pengobatan GBS.

2. Plasmapheresis

Sebuah prosedur mengambil cairan darah (plasma) yang kemudian dipisahkan dari sel-sel darah. Apabila sudah dipisahkan, sel-sel darah tersebut akan dimasukkan kembali ke dalam tubuh untuk mengganti plasma yang sudah dikeluarkan.

Selain dua pengobatan di atas, pengobatan lainnya yang bisa dicoba adalah:

  • Menggunakan obat pengencer darah.
  • Menggunakan alat bantu pernapasan.
  • Pemberian obat nyeri.
  • Fisioterapi untuk mencegah otot kaku.

Hal penting yang harus Anda ketahui adalah pengobatan dan terapi yang dilakukan tidak bisa menjamin kesembuhan total. Kesembuhan hanya bisa dicapai sekitar 80 persen itu pun dengan waktu minggu, bulan hingga tahunan. Pada beberapa kasus, beberapa orang menunjukkan hasil yang positif, namun sebagian akan mengalami gangguan keseimbangan hingga lumpuh.

Pada akhirnya, jika ada yang bertanya apakah penyakit GBS dapat kambuh lagi, maka jawabannya adalah ‘dapat’. Namun, kambuhnya GBS adalah sesuatu yang jarang terjadi.

Biasanya, ketika kambuh kembali, penyakit GBS juga akan menunjukkan gejala yang lebih ringan dari sebelumnya. Pengobatan GBS dan perawatan yang tepat sangat membantu untuk kesembuhan penyakit ini.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Friday, June 14, 2019

Penyakit Katup Jantung: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

katup-jantung-doktersehat

DokterSehat.Com – Jantung manusia memiliki 4 buah katup yang jika berfungsi dengan normal–katup jantung atau biasa disebut juga klep jantung akan mengalirkan darah melewati ruang jantung dan mencegah aliran yang tidak diinginkan.

Apa Itu Katup Jantung?

Katup jantung sendiri letaknya di pintu-pintu keluar dari keempat ruangan jantung dan mempertahankan satu arah aliran darah di dalam jantung. Fungsi katup jantung memastikan bahwa darah mengalir dengan bebas pada satu arah aliran dan tidak adanya aliran balik yang bocor.

Darah mengalir dari atria (serambi) kanan dan atria kiri menuju ventricles (bilik) melalui klep tricuspid dan klep mitral yang terbuka. Ketika ventricles penuh, maka klep tricuspid dan klep mitral menutup. Ini mencegah darah mengalir balik ke atria ketika ventricles berkontraksi.

Ketika ventricles mulai berkontraksi, maka klep pulmonic dan klep aortic dipaksa buka dan darah dipompa keluar dari ventricles melalui klep-klep yang terbuka masuk ke dalam arteri pulmonary menuju ke paru-paru, aorta dan keseluruh tubuh.

Ketika ventricles selesai dengan kontraksi dan mulai rileks, katup-katup aortic dan pulmonary menutup. Katup-katup ini mencegah darah mengalir balik ke ventricles. Pola ini diulangi terus menerus, menyebabkan darah mengalir terus menerus ke jantung, paru-paru dan tubuh.

Penyebab Penyakit Katup Jantung

Sebelum menjelaskan mengenai fungsi katup jantung, hal-hal penting yang perlu Anda ketahui adalah kelainan katup jantung bisa terjadi pada mereka yang baru lahir atau kondisi klep jantung bocor saat memasuki usia dewasa–yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau infeksi.

Berikut ini adalah penyebab utama munculnya gangguan katup jantung, di antaranya:

1. Insufisiensi katup jantung atau regurgitasi

Insufisiensi katup jantung atau regurgitasi biasa dikenal masyarakat umum dengan sebutan katup jantung bocor. Kelainan katup jantung ini terjadi saat katup jantung tidak bisa menutup dengan baik.

Kondisi katup jantung bocor ini membuat darah kembali mengalir ke ruangan jantung sebelumnya, sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah darah yang dialirkan ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa terjadi di keempat katup jantung dan memicu kerusakan otot jantung.

2. Stenosis katup jantung

Gangguan ini terjadi ketika klep jantung tidak dapat terbuka dengan baik akibat katup yang menjadi kaku, menebal, atau saling menempel. Kondisi ini membuat darah tidak dapat mengalir ke ruangan selanjutnya atau seluruh tubuh, yang kemudian memicu otot jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga dapat timbul gagal jantung pada penderitanya.

Keadaan ini dapat terjadi pada keempat katup jantung, sehingga penamaan penyakitnya mengikuti nama katup jantung yang terkena gangguan. Misalnya stenosis katup trikuspid, stenosis katup pulmonal, stenosis katup mitral, atau stenosis katup aorta.

3. Demam rematik

Penyakit katup jantung juga bisa disebabkan oleh penyakit jantung rematik. Penyakit jantung rematik sendiri terjadi karena infeksi bakteri Streptococcus beta Hemolitikus Grup A. Bakteri yang umumnya menyerang anak-anak dan menginfeksi bagian tenggorokan ini akan diikuti reaksi sistem imunitas tubuh.

Kondisi ini akan membuat sistem imun menyerang katup jantung yang secara antigenik mirip dengan bakteri. Selain jantung, demam rheumatik bisa menyerang kulit, otak dan sendi.

Selain tiga penyebab di atas, penyebab penyakit katup jantung lainnya dapat diakibatkan oleh:

  • Penyakit autoimun.
  • Rheumatoid arthritis.
  • Endokarditis (infeksi bakteri pada jantung).
  • Menumpuknya kalsium di dalam tubuh, hal ini bisa disebabkan usia pada katup.
  • Dipengaruh penyakit lain seperti penyakit Paget’s dan fabry’s, dan penyakit ginjal stadium akhir.
  • Proses degeneratif yang tidak di ketahui penyebabnya seperti katup mitral prolaps.
  • Penyebab yang jarang (misalnya trauma toraks, tumor di jantung yang menyebabkan terganggunya katup jantung)

Sementara itu, jika gangguan katup jantung terjadi pada anak-anak, penyakit ini biasanya sudah terjadi sejak lahir atau bawaan lahir.

Jenis Penyakit Klep Jantung

Berikut adalah beberapa jenis penyakit katup jantung, di antaranya:

  • Valvular stenosis

Kondisi ini terjadi ketika keterbukaan katup lebih kecil dari normal karena kelopak katup menjadi kaku (stiff). Pembukaan yang menyempit dapat menyebabkan jantung harus bekerja berat untuk memompa darah. Hal ini dapat menuju ke gagal jantung atau gejala lainnya.

Semua keempat katup dapat stenotic (mengeras, membatasi aliran darah). Kondisi-kondisi ini disebut tricuspid stenosis, pulmonic stenosis, mitral stenosis atau aortic stenosis.

  • Valvular insufficiency

Kondisi ini juga disebut regurgitation, incompetence atau leaky valve (katup bocor). Ini terjadi karena suatu katup tidak menutup dengan rapat. Jika katup tidak tertutup rapat, maka ada bagian darah yang mengalir balik melalui katup.

Ketika katup jantung bocor ini menjadi parah, maka jantung harus bekerja keras untuk mengatasi kebocoran katup dan lebih sedikit darah yang mengalir ke sisa tubuh lainnya. Hal ini tergantung dari katup mana yang terkena, kondisi ini memiliki beberapa penyebutan seperti tricuspid regurgitation, pulmonary regurgitation, mitral regurgitation atau aortic regurgitation.

Gejala Penyakit Katup Jantung

Perlu diketahui, keluhan masalah katup jantung setiap orang berbeda-beda. Kondisi katup jantung bocor tergantung dari jenis, berat dan area jantung yang terkena. Selain itu, katup jantung bocor yang berat tidak menimbulkan menimbulkan gejala dalam jangka lama, sehingga sering kali penderita tidak merasakan perubahan penyakit menjadi semakin berat.

Meski begitu, kondisi ini justru semakin memperparah kerusakan jantung, bahkan menyebabkan kelainan otot jantung yang permanen. Berikut ini adalah beberapa gejala umum gangguan katup jantung yang bisa dikenali, di antaranya:

1. Sesak napas

Munculnya sesak napas adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan, terutama ketika Anda sedang aktif atau sedang berbaring di tempat tidur . Jika Anda mengalami hal ini, segera tidur diatas tumpukan bantal untuk bernapas lega.

2. Lesu disertai pusing

Gejala lainnya yang bisa terjadi adalah kelesuan. Anda mungkin merasa terlalu lemah untuk mengerjakan pekerjaan harian. Selain itu, rasa pusing juga dapat terjadi dan pada beberapa kasus, kehilangan kesadaran mungkin merupakan dampak lanjutan yang bisa terjadi.

3. Rasa tidak nyaman di dada

Anda mungkin merasakan suatu tekanan atau beban di dada. Rasa tidak nyaman ini biasanya muncul ketika Anda melakukan aktivitas di udara yang dingin.

4. Palpitasi

Palpitasi adalah sebuah kondisi ketika jantung terasa berdebar dan berdetak lebih cepat dari biasanya. Bahkan, palpitasi dapat dirasakan di dada dan leher.

5. Edema

Edema adalah pembengkakan berlebih yang terjadi di bagian kaki atau area perut sebagai akibat dari tersumbatnya cairan. Kondisi ini membuat berat badan meningkat dengan cepat.

Diagnosis Penyakit Katup Jantung

Diagnosis yang dilakukan oleh dokter biasanya dengan melakukan tes fisik. Tes fisik dilakukan dengan mendengar suara jantung ketika membuka dan menutup katup. Murmur adalah suara mendesis yang dibuat oleh darah mengalir melewati klep stenosis. Dokter juga dapat memberitahu jika jantungnya membesar atau denyut jantungnya tidak beraturan.

Selain itu, dokter juga akan mendengar suara di paru-paru apakah ada cairan tertahan di paru-paru, sebuah kondisi yang menandakan jantung Anda tidak dapat memompa seperti seharusnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya, antara lain:

  • Echocardiography.
  • Transesophageal Echocardiography.
  • Cardiac Catheterization atau juga disebut angiogram
  • Radionuclide Scans.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI ).

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, dokter dapat melihat kemajuan penyakit klep jantung. Temuan ini dapat membantu dalam membuat keputusan tentang perawatan yang harus dilakukan.

Pengobatan Penyakit Katup Jantung

Perawatan untuk gangguan katup jantung tergantung dari tipe dan seberapa buruk penyakit. Ada tiga tujuan dari perawatan penyakit katup jantung: melindungi katup jantung dari kerusakan lebih lanjut, mengurangi gejala-gejala dan memperbaiki atau mengganti kondisi katup.

Jika Anda mempunyai penyakit katup jantung, maka Anda berisiko untuk mengembangkan endokarditis, suatu infeksi di lapisan bagian dalam jantung. Sementara itu, orang-orang dengan mitral valve prolapse tanpa penebalan atau kebocoran, tidak berisiko mengembangkan endokarditis.

Meski begitu, Anda tetap berisiko untuk endokarditis walaupun katup jantung Anda sudah diperbaiki atau diganti melalui operasi. Langkah perlindungan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Saat ingin melakukan perawatan gigi, beritahu dokter gigi bahwa bahwa Anda mempunyai gangguan katup jantung.
  • Segera kunjungi dokter jika Anda mendapat gejala-gejala infeksi (sakit tenggorokan, demam, seluruh tubuh sakit)
  • Minumlah antibiotik sebelum Anda menjalankan prosedur yang dapat menyebabkan perdarahan seperti pengerjaan pada gigi (sekalipun untuk pembersihan yang mendasar untuk gigi), tes invasiv (tes apa saja yang menyangkut darah atau perdarahan) dan operasi kecil atau besar.

Anda mungkin diresepkan obat-obatan untuk merawat gejala-gejala dan untuk mengurangi kemungkinan dari kerusakan katup yang lebih lanjut. Beberapa obat-obatan mungkin diberhentikan setelah Anda menjalani operasi katup. Obat-obatan yang lain mungkin diperlukan untuk diminum seumur hidup, seperti:

  • Diuretik. mengeluarkan cairan berlebihan dari jaringan dan aliran darah, serta mengurangi gejala dari gagal jantung.
  • Obat-obatan antiaritmia. Dikonsumsi untuk mengontrol irama jantung.
  • Vasodilator. mengurangi kerja jantung sekaligus merangsang darah untuk mengalir kearah depan dari pada ke arah belakang melalui suatu katup yang bocor.
  • ACE inhibitors. Suatu tipe dari vasodilators yang mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
  • Beta blockers. Mengobati tekanan darah tinggi dan mengurangi kerja jantung dengan membantu jantung berdenyut lebih perlahan dan dengan kekuatan yang lebih kecil. Digunakan untuk mengurangi palpitasi pada beberapa pasien.
  • Antikoagulan (pengencer darah). Memperpanjang waktu penggumpalan dari darah, jika Anda berisiko mengembangkan penggumpalan darah pada katup jantung.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Multiple Myeloma: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

multiple-myeloma-doktersehat

DokterSehat.Com – Multiple myeloma adalah termasuk kanker ganas yang berasal dari sel plasma, yakni sejenis sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang yang membantu tubuh melawan infeksi. Ketika Anda mengalami multiple myeloma, sel plasma akan memproduksi protein secara berlebihan yang pada akhirnya bisa merusak beberapa organ tubuh seperti tulang dan ginjal.

Penyebab Multiple Myeloma

Hingga kini penyebab kanker multiple myeloma belum bisa ditentukan dengan pasti. Pertumbuhan sel plasma yang berubah menjadi kanker menciptakan tumor di dalam sumsum tulang belakang dan bisa menyebabkan gangguan pada bagian tubuh lainnya.

Apabila Anda mengembangkan tumor tunggal, penyakit ini disebut isolated (solitary) plasmacytoma. Sementara itu, jika Anda memiliki lebih dari satu plasmacytoma, hal ini dianggap sebagai multiple myeloma.

Meski penyebab multiple myeloma belum bisa dipastikan, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena multiple myeloma, di antaranya:

1. Jenis kelamin

Dibanding dengan wanita, seorang pria berisiko lebih tinggi mengalami multiple myeloma.

2. Ras

Seseorang yang memiliki kulit hitam 2 kali lebih mungkin terkena multiple myeloma dibanding mereka yang memiliki kulit putih.

3. Usia

Penyakit multiple myeloma bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Pada beberapa kasus, seseorang terdiagnosa saat memasuki usia di atas 60 tahun.

4. Riwayat monoclonal gammopathy of unddertermined significance (MGUS) dan plasmasitoma

Sel plasma mengeluarkan protein M (bukan antibodi) dalam jumlah rendah disebut juga sebagai MGUS. Sementara itu, plasmasitoma bisa terjadi saat pertumbuhan abnormal sel plasma membentuk sebuah tumor di suatu bagian tubuh. Plasmasitoma dapat dikategorikan ke dalam dua jenis: plasmasitoma dalam tulang dan plasmasitoma ekstramedular.

Gejala Multiple Myeloma

Pada dasarnya, gejala mieloma multipel yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Pada awalnya, multiple myeloma tidak menimbulkan gejala apapun. Berikut ini adalah gejala multiple myeloma lainnya yang bisa Anda kenali, di antaranya:

1. Muncul infeksi

Penderita multiple myeloma rentan mengalami infeksi pernapasan dan infeksi saluran kemih, penanganan yang terlambat dapat mengakibatkan kematian. Infeksi sering terjadi pada penderita usia lanjut adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Segera lakukan pemeriksaan bila Anda mengalami anemia, nyeri tulang, dan pendarahan.

2. Anemia

Sumsum tulang belakang penderita multiple myeloma biasanya mengalami tekanan sehingga mengakibatkan anemia.

3. Masalah tulang

Gangguan pada tulang yang bisa terjadi seperti nyeri tulang, patah tulang, massa lokal, bahkan kelumpuhan. Sel multiple myeloma bisa mengurangi zat yang memproduksi sel tulang baru (osteoblast) dan mempercepat pelarutan sel tulang (osteoclast)

Kondisi ini membuat tulang mudah patah dan lemah. Masalah utama penderita multiple myeloma adalah tulang retak. Kondisi ini melemahkan tulang dan membuat tulang mudah patah. Tulang yang retak adalah masalah utama pada pengidap multiple myeloma.

4. Hiperkalsemia

Berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, tanpa adanya sinyal tulang retak untuk membuat sel tulang baru, kadar kalsium dalam tubuh bisa meningkat hingga menyebabkan hiperkalsemia.

Gejala yang bisa terlihat ketika Anda mengalamai hiperkalsemia adalah kelelahan, muntah, sembelit, kebingungan, dan poliuria. Jumlah kalsium dalam darah yang melebihi batas normal ini dapat menyebabkan diare, dehidrasi, dan buang air kecil yang berlebihan

5. Hiperviskositas

Kondisi ini bisa terlihat ketika muncul gejala seperti pusing, tinnitus, vertigo, kelainan jantung, kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, mati rasa pada jari, dan gagal jantung kronis.

6. Gangguan fungsi ginjal

Perlu Anda ketahui bahwa antibodi yang dibuat oleh sel multiple myeloma bisa membahayakan ginjal. Dampak terburuknya adalah kerusakan ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal.

Diagnosis Multiple Myeloma

Penyakit multiple myeloma adalah salah satu jenis penyakit yang sulit untuk didiagnosis karena tidak menunjukkan gejala tertentu. Guna mendeteksi apakah seseorang mengalami multiple myeloma, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes berdasarkan gejala dan faktor risiko terkait.

Beberapa jenis tes yang harus dijalani penderita multiple myeloma, di antaranya:

1. Pemeriksaan urine

Diagnosis multiple myeloma yang pertama adalah dengan memeriksa urine. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan urine protein electrophoresis, imunofiksasi, dan free light chain (FLC) assay. Pengumpulan protein selama 24 jam diperlukan untuk mendeteksi jumlah protein abnormal.

2. Tes darah

Setelah dilakukan pemeriksaan urine, langkah lanjutan yang bisa dilakukan adalah tes darah lengkap mencakup kadar kalsium, albumin, globulin, LDH (lactate dehydrogenase) dan fungsi ginjal.

3. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan jaringan dari aspirasi sumsum tulang yang diambil dari tulang panggul , hal ini diperlukan untuk melihat gambaran pertumbuhan sel plasma.

4. Pemindaian

Pemindaian yang bisa dilakukan seperti Rontgen, MRI, CT scan, hingga PET scan. Pemindaian diperlukan untuk mendeteksi kelainan pada tulang yang memiliki kaitan dengan multiple myeloma. Bagian tubuh yang bisa dilakukan pemindaian seperti tulang belakang, kepala, lengan, tungkai dan panggul.

Pada akhirnya, semua informasi dari proses diagnosis akan digunakan oleh dokter onkologi untuk menentukan tingkat stadium. Informasi mengenai peningkatan risiko stadium  adalah sesuatu yang penting untuk menentukan cara perawatan dan memahami prognosis Anda.

Pengobatan Multiple Myeloma

Seperti halnya penyebab multiple myeloma yang belum diketahui secara pasti, pengobatan multiple myeloma juga belum ditemukan obatnya. Meski begitu, beberapa perawatan bisa dilakukan untuk meredakan rasa sakit, mencegah terjadinya komplikasi dan memperlambat perkembangan multiple myeloma.

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi multiple myeloma adalah:

1. Kemoterapi dan obat-obatan

Kemoterapi adalah terapi konvensional yang bertujuan untuk membunuh sel myeloma. Selain itu, mengonsumsi obat untuk membunuh sel kanker multiple myeloma–biasa dikombinasikan dengan pemberian obat immunosupresan guna menekan sistem imun.

Obat lain yang bisa digunakan adalah obat golongan bisphosphonatedigunakan untuk  menurunkan kadar kalsium dalam darah dan mencegah kerusakan tulang, obat antinyeri dan Erythropoietin yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi anemia.

2. Transplantasi sel induk

Sebuah prosdur perawatan yang memungkinkan penggantian sumsum tulang yang berpenyakit dengan yang sehat setelah kemoterapi.

3. Radioterapi

Meski terapi ini jarang digunakan, namun prosedur ini cocok untuk mengobati multiple myeloma. Radioterapi fokus dengan gejala nyeri tulang lokal hingga tekanan pada saraf tulang belakang.

Menggunakan sinar-X dan proton, radioterapi digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel myeloma yang memicu timbulnya rasa sakit serta menghancurkan sel kanker.

4. Operasi

Prosedur operasi dilakukan apabila terdapat kelainan pada tulang. Langkah ini diperlukan untuk memperkuat sekaligus memperbaiki tulang yang rusak.

5. Cuci darah

Apabila kerusakan pada ginjal berkembang menjadi gagal ginjal, prosedur cuci darah harus dilakukan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.