Showing posts with label Childbirth. Show all posts
Showing posts with label Childbirth. Show all posts

Thursday, July 18, 2019

“Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar, nyaman, aman, normal, sehat, selamat dan tepat waktu?


Rasanya hampir semua ibu di dunia ini mendambakan itu semua.


Namun apa jadinya jika sejak hamil Anda sudah berniat untuk melahirkan normal tanpa intervensi, namun kenyataannya umur kehamilan Anda melewati Hari Perkiraan Lahir? Bahkan hingga hampir 42 minggu tanda persalinan-pun tak kunjung datang! Apakah Anda harus datang ke rumah sakit  dan harus segera diinduksi?


Oh…Belum tentu ….mari kita periksa , check dan re check lagi dengan mengkaji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:



  1. Apakah Anda benar-benar “terlambat”?

  2. Tetapi bagaimana jika Anda benar-benar terlambat?

  3. Bagaimana jika Anda menolak induksi persalinan?

  4. Apakah ada Mekonium

  5. Apakah akan di lakukan tindakan Menyapu Membran Serviks

  6. Apakah ada alternatif untuk induksi

  7. Apakah bayi Anda dalam posisi yang tepat?

  8. Cerita tentang kehamilan lewat waktu


Apakah Anda benar-benar “terlambat”?


Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kandungan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal.


Namun, sekitar 3,4-14% atau rata-rata 10% kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih. Angka ini bervariasi dari beberapa penelitian bergantung pada kriteria yang dipakai.


Kehamilan lewat waktu atau istilah dalam dunia kebidanan di sebut Serotinus, adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Neagele dengan siklus haid rata-rata 28 hari dan belum terjadi persalinan.


Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi, di mana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Diagnosis usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan usia kehamilan, seperti rumus Naegele atau dengan tinggi fundus uteri.


Apasih sebenarnya rumus Neagele?


Rumus Naegele


Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut:


Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!


Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya, HPHT Anda adalah 18 Januari 2020, maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:


Tahun: tetap 2020


Bulan: 1+9 = 10


Hari: 18+7= 25


Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 25 Oktober 2020.


Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika hari pertama haid terakhir Anda adalah 5 Mei 2020 maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:


Tahun: 2020+1= 2021


Bulan: 5-3=2


Hari: 5+7= 12


Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 12 Februari 2021.


namun rumus diatas ada beberapa kelemahan.


Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!


Nah, lalu bagaimana dengan ibu ibu yang siklus menstruasinya kurang dari 28 hari atau lebih? atau bahkan tidak teratur?


gunakan rumus PARIKH


Cara penghitungan dilakukan dengan menghitung saat terjadinya ovulasi, yaitu lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.


Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!


Misalnya, HPHT pada tanggal 1 Januari 2019. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka setelah dihitung dengan rumus Naegele, HPL-nya adalah 8 Oktober 2019. Namun jika siklus menstruasi ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal persalinannya menjadi: HPHT + 9 bulan + (35-21) hari = 15 Oktober 2019.


Apakah hasil perhitungan menurut dua rumus diatas selalu Akurat?


HPHT memang tidak selalu menjadi patokan yang tepat untuk menghitung tanggal persalinan. karena, faktor lain lebih sulit diprediksi, misalnya hari pertama ovulasi atau kapan hubungan seksual terakhir yang menyebabkan kehamilan. Sementara HPHT adalah hari yang paling mudah diingat dan dicatat oleh hampir semua wanita.


Penghitungan waktu lahir dengan rumus atau kalkulator kehamilan ini hanya perkiraan. Sangat mungkin jika bayi lahir lebih awal atau lebih lama dari yang tanggal perkiraan.


Dengan rumus Naegele, hanya 4% ibu hamil yang melahirkan tepat pada HPL. Namun, 90% ibu hamil akan melahirkan dalam 3 minggu di sekitar HPL yang telah ditentukan. Sangat normal jika seorang ibu melahirkan dua pekan lebih awal atau dua minggu lebih lambat dari yang diperkirakan.


Anda akan  berpotensi melahirkan jauh melampaui tanggal perkiraannya jika baru pertama kali mengandung, tidak tahu persis kapan HPHT, mengalami obesitas, , punya anggota keluarga dengan riwayat persalinan terlambat, serta sudah pernah memiliki anak dengan persalinan yang juga terlambat.


Kehamilan lewat waktu mempunyai memang resiko lebih tinggi daripada kehamilan aterm, terutama terhadap kematian perinatal (antepartum, intrapartum, dan postpartum) berkaitan dengan aspirasi mekonium dan asfiksia.


Meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan dan sampai sekarang masih belum ada persesuaian paham. Dalam kenyataannya kehamilan lewat waktu mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai kematian janin.


Ada janin yang dalam masa kehamilan 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan dan oksigen.


Kehamilan lewat waktu mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, atau makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan kehamilan lewat waktu dapat berupa perdarahan pascapersalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat.


walaupun kita tahu bahwa HPL lewat adalah hal yang biasa, Namun dasar ibu hamil…pasti rasa kuatirnya tinggi. Takut nanti kalau begini, takut nanti kalau begitu padahal pada dasarnya 90% ketakutan itu belum tentu terjadi. kecuali jika terlalu sering merasa takut, maka ini justru bahaya karena bisa jadi affirmasi negative bunda.


Nah ketika Anda mendapati HPL Anda telah lewat, dan umur kehamilan Anda sudah mencapai 42 minggu, mari kaji lagi karena ada Kemungkinan bahwa umur kehamilan Anda tidak benar-benar mencapai 42 minggu ,  Banyak kehamilan yang dianggap “terlambat” hanya tidak akurat tanggal.


hal yang perlu di ketahui adalah Konsepsi harus terjadi dalam 24 jam setelah ovulasi – Anda tidak bisa hamil sebelum ovulasi, tapi telur mati jika tidak dibuahi 12-24 jam kemudian. Jadi jalan yang paling akurat kencan kehamilan adalah mengetahui ketika Anda berovulasi.


Ini tidak selalu pada hari ketika Anda melakukan hubungan seks. karena sperma dapat bertahan sampai empat hari, mungkin lebih lama, sehingga hubungan yang menghasilkan pembuahan bisa saja terjadi beberapa hari sebelum konsepsi yang sebenarnya.


lalu metode apa yang di anggap paling akurat? selain menggunakan kedua rumus diatas?


USG untuk menentukan kapan hari perkiraan lahir paling akurat adalah  pada trimester pertama, namun jika Anda menggunakan USG untuk menentukan HPL setelah trimester pertama, maka akan menjadi semakin kurang akurat.


Tetapi bagaimana jika Anda benar-benar adalah “terlambat”?


Metode induksi persalinan biasanya ditawarkan oleh provider salah satunya adalah  membran sweaping, melakukan pemecahan selaput ketuban dan infus oksitosin.


semua tindakan diatas mempunyai resiko dan konsekuensi tersendiri silahkan lihat pada artikel berikut


Bagaimana jika Anda menolak induksi persalinan?


Hal ini, tentu saja, hak Anda untuk menolak perawatan medis yang diusulkan, termasuk induksi persalinan. Terserah Anda untuk membuat keputusan yang tepat untuk keluarga Anda. namun ada baiknya mengambil keputusan dengan bijak. silahkan lihat artikel berikut


Anda dapat meminta untuk memantau kesejahteraan untuk memeriksa bayi Anda, bukannya memilih induksi.


Jika Anda memilih untuk tidak diinduksi saat umur kehamilan 42 minggu, apa yang sebaiknya dilakukan?


Cek dua kali seminggu untuk menilai detak jantung bayi anda dengan menggunakan sebuah peralatan yang disebut monitor denyut jantung janin elektronik.


Tes USG tunggal untuk memeriksa kedalaman air ketuban sekitar bayi Anda.


Scan USG pada awal kehamilan (sebelum 20 minggu) dapat membantu untuk menentukan tanggal jatuh tempo bayi Anda lebih akurat. Hal ini mengurangi kesempatan Anda tidak perlu di induksi


Alternatif Alami untuk induksi


Jika Anda putus asa untuk melihat bayi Anda, atau merasa sulit untuk menolak tawaran induksi rumah sakit, maka Anda mungkin mempertimbangkan cara untuk melakukan induksi alami. silahkan buka disini


namunJika bayi Anda tidak siap untuk lahir, masih dalam posisi yang tidak optimal, atau tubuh Anda tidak siap untuk melahirkan, maka induksi alami yang Anda lakukan kurang membuahkan hasil.


Apakah bayi Anda dalam posisi yang tepat?


Mungkin ada alasan yang sangat bagus mengapa tubuh Anda tidak menunjukkan tanda persalinan dimulai hingga sejauh ini. Jika bayi Anda tidak dalam posisi yang baik untuk melewati panggul, maka mungkin bayi Anda tidak bisa melakukan tekanan yang cukup pada serviks untuk memicu terjadinya persalinan. Posisi ideal untuk memulai persalinan adalah dengan oksiput – bagian belakang kepala bayi – ke arah depan (‘oksiput anterior’ atau OA). Posisi ini biasanya lebih lanjut dijelaskan menurut sisi mana bayi condong ke arah, yaitu Left oksiput anterior atau LOA ketika tengkuk dan belakang adalah menuju sisi kiri Anda, ini yang paling umum, dan Kanan oksiput anterior atau ROA ketika bayi tengkuk dan belakang adalah menuju sisi kanan Anda.


dengan posisi LOA, Hal ini memastikan bahwa kepala bayi memiliki kesempatan terbaik untuk pas melalui panggul Anda. Bayi biasanya mencoba untuk menempatkan diri mereka ke dalam posisi ‘ideal’ untuk lahir, tapi kadang-kadang mereka butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk melakukannya.


Jika bayi Anda dalam posisi oksiput posterior (terlentang) atau bahkan posisi asynclintic, maka ini mungkin merupakan alasan kenapa tanda persalinan tidak kunjung terjadi. Demikian pula, jika presentasi bayi Anda bukan occiput/vertex . misal: presentasi dahi, presentasi ubun ubun besar, presentasi muka. presentasi ganda, maka ini yang sangat mungkin menyebabkan proses persalinan menjadi semakin mundur.


Jika Anda diinduksi ketika bayi malpresented, maka hasilnya bisa menjadi proses persalinan sangat sulit hingga akhirnya berujung pada operasi caesar. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak wanita lebih memilih untuk menghindari induksi


Jika Anda mempertimbangkan induksi, Anda bisa pertama-tama meminta bidan Anda untuk memeriksa posisi bayi Anda. walaupun agak sulit  untuk mengidentifikasi semua malpresentations sebelum persalinan, Namun, Anda setidaknya harus dapat memeriksa apakah bayi Anda anterior atau posterior.


silahkan membaca artikel berikut


Nah….knowledge is power


mari berdayakan diri supaya Anda bisa mengambil keputusan yang paling bijak dalam proses persalinanmu. sehingga pengalamanmu saat lahir kembali menjasi IBU adalah pengalaman yang positif dan terbaik.


salam hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tuesday, July 16, 2019

Siapa sebenarnya yang memulai terjadinya persalinan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Sebuah studi baru-baru ini menyiratkan bahwa Bayi bertanggung jawab untuk memulai persalinan spontan! “Diterbitkan di Journal of Clinical Investigation dan didukung oleh National Inisiatif Kesehatan dan Inisiatif Penelitian Prematuritas Hibah dari March of Dimes, penelitian ini memperluas penelitian sebelumnya yang telah menyarankan sinyal dari janin yang benar-benar bertanggung jawab atas inisiasi kelahiran, “(Laporan Growingyourbaby.com). Peneliti Pusat Kesehatan UT Southwestern telah mengidentifikasi dua protein di paru-paru tikus janin yang memulai persalinan. Protein SRC-1 dan SRC-2 mengaktifkan gen di dalam paru-paru bayi di dekat masa subur, “menghasilkan peningkatan produksi komponen surfaktan, protein surfaktan A (SP-A), dan platelet-activating factor (PAF). Baik SP-A dan PAF kemudian disekresikan oleh paru-paru janin ke dalam cairan amnion, yang menyebabkan respons inflamasi di rahim ibu yang memulai persalinan, “(laporan Sciencedaily).


Apa artinya ini setelah protein di produksi oleh bayi, paru-paru mulai memproduksi zat penting yang membantu bernafas normal di luar rahim, dan sekresinya mencapai rahim ibu melalui cairan amnion, dan rahim ibu bereaksi dan kontraksi mulai .


“Studi kami memberikan bukti kuat bahwa janin mengatur waktu kelahirannya, dan bahwa kontrol ini terjadi setelah dua protein pengaturan gen – SRC-1 dan SRC-2 – meningkatkan produksi komponen surfaktan, protein surfaktan A dan faktor pengaktifan platelet. , “Kata penulis senior Dr. Carole Mendelson, Profesor Biokimia, dan Obstetri dan Ginekologi di UT Southwestern.” (UT Southwestern Medical Center states).


Meskipun penelitian ini dibuat terutama untuk menyelidiki persalinan prematur pada tikus dan bagaimana memprediksi atau mencegah persalinan prematur, saya ingin membuka pikiran Anda terhadap gagasan lain: bahwa dalam kehamilan alami dan sehat, bayi tersebutlah yang memutuskan kapan harus memulai persalinan.


Ada banyak “tekanan” yang sering ditujukan kepada pada ibu untuk memulai persalinan, bahka sebelum para ibu memasuki umur kehamilan  40 minggu, misalnya:


“kamu belum melahirkan juga? bukankah temanmu sudah? (ketika ada teman yang umur kehamilannya tidak beda jauh dengan mu)


” wah bayinya sudah siap lahir nih buk, kapan mau di lahirkan?”


“kapan lahir?”


dan berbagai komentar komentar dari berbagai orang yang Anda temui, mulai dari keluarga bahkan pada provider. yang lama kelamaan membuat Anda menjadi galau dan gelisah. dan akhirnya Anda mencari berbagai informasi tentang bagaimana cara melakukan induksi alami atau apa daya upaya yang bisa dilakukan untuk membuat supaya persalinan segera terjadi.


Anda mungkin pernah membaca beberapa saran berikut tentang bagaimana memulai persalinan atau melakukan induksi alami:



  • membran swipe

  • memecah kantong ketuban

  • melakukan induksi dengan sytocinon/pitosin atau obat induksi kimia lainnya

  • induksi dengan balon

  • banyak menggunakan birthing ball

  • makan makanan pedas

  • banyak makan nanas

  • sering berhubungan seksual

  • merangsang puting susu

  • endorphin massage

  • power walk

  • dance

  • relaksasi hypnobrithing

  • accupunktur/pressure

  • moxa

  • menggunakan minyak jarak

  • menggunakan homeopathy , essential oil dll


Meskipun beberapa metode alami di atas tidak menyakitkan dan cukup aman digunakan untuk mencoba memulai persalinan, namun kadangkala perlu Anda sadari bahwa walaupun teknik-teknik yang merangsang proses persalinan ini bekerja, dan akhirnya proses persalinan terjadi, namun tidak berarti bayi tersebut SIAP untuk keluar dari rahim; Artinya, ada kemungkinan kedua protein SRC-1 dan SRC-2 belum di produksi di paru-paru, dan ini artinya, mungkin berarti bayi tersebut tidak siap untuk bernafas normal di luar rahim!


Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memahami perbedaan antara persalinan spontan alami dan persalinan yang dibuat. Persalinan yang spontan alami memberi bayi Anda kesempatan untuk tumbuh dengan baik, matang dengan baik, dan siap keluar dari rahim.


Jika bayi tahu kapan saatnya “menumbuhkan”  jantung, mata, dan jari, maka bayi tahu kapan waktunya untuk lahir!


salam hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.